Surga Terakhir di Dunia, itulah julukan yang
diberikan kepada Kepulauan Raja Ampat. Mungkin terkesan berlebihan,
tetapi tidaklah demikian bagi anda yang pernah datang ke sana. Kepulauan
Raja Ampat yang terdiri dari gugusan kepulauan besar dan kecil,
untaian karang laut, pegunungan, hutan tropis, pantai berpasir putih
dan aneka ragam kehidupan satwa di dalamnya membuat Raja Ampat memiliki
pemandangan alam yang sulit tertandingi keindahannya.
Untaian keindahan alam Raja Ampat terangkai
indah bagaikan rangkaian mutiara yang akan mampu mempesona siapa saja
yang melihatnya. Tidaklah mudah untuk menemukan rangkaian kata yang
tepat untuk bisa benar-benar melukiskan keindahannya. Pemandangan Raja
Ampat adalah pemandangan alam yang akan membuat hati anda bergetar,
nafas menjadi tertahan dan kulit anda merinding ketika anda menatapnya.
Keindahannya akan mampu membuat sebagian dari anda yang untuk
menitikkan air mata demi mengagumi betapa megah dan pemurahnya Sang
Pencipta memberikan karunia kekayaan alam kepada kepulauan Raja Ampat.
Datang dan saksikanlah sendiri betapa megahnya keindahan alam Raja Ampat.
Keindahan
Raja Ampat pasti sudah lekat di benak Anda. Sayangnya, butuh uang yang
tak sedikit untuk menyaksikan langsung pesona kepulauan ini. Tapi, Anda
bisa menyiasati beberapa hal agar bisa ke sana dengan anggaran minim.
Saat Raja Ampat baru terkenal, para traveler menghabiskan belasan hingga puluhan juta untuk bisa menikmati alamnya yang elok. Seiring berjalannya waktu, para traveler menjadi lebih pintar dalam mencari cara, agar keindahan kepulauan di Papua Barat itu bisa dinikmati langsung.
Keindahan Raja Ampat pasti sudah lekat di benak Anda. Sayangnya, butuh uang yang tak sedikit untuk menyaksikan langsung pesona kepulauan ini. Tapi, Anda bisa menyiasati beberapa hal agar bisa ke sana dengan bujet minim!
Waktu Raja Ampat baru terkenal, para traveler menghabiskan belasan hingga puluhan juta untuk bisa menikmati alamnya yang elok. Seiring berjalannya waktu, para traveler menjadi lebih “pintar” dalam mencari cara agar keindahan kepulauan di Papua Barat itu bisa dinikmati langsung.
Hal pertama yang harus diingat adalah semakin banyak orang yang ikut, semakin minim pengeluaran. Hal ini karena mayoritas sarana transportasi yang digunakan di Raja Ampat adalah sewaan, mulai dari mobil hingga perahu untuk berkeliling. Jadi, bawalah “awak” sebanyak-banyaknya!
Untuk mencapai Raja Ampat dari Jakarta, ada tiga alternatif. Pertama, menggunakan kapal PELNI (Rp 700.000-800.000/orang, sekali jalan). Paling murah, tapi perjalanannya paling lama. 5 Hari 4 malam hingga tiba di Kota Sorong.
Alternatif kedua adalah membeli tiket promo penerbangan langsung ke Sorong. Maskapai Sriwijaya misalnya, pernah memberi promo Buy 1 Get 1 Free. Ini berlaku untuk dua orang, dengan hanya Rp 1 juta per orang. Tinggal dikali dua untuk ongkos pulang-pergi.
Opsi ketiga adalah melakukan penerbangan (promo tentunya) dari Jakarta ke Ambon, lalu lanjut dengan kapal PELNI dari Ambon-Sorong. Tapi siap-siap saja, karena kapal PELNI ini hanya mampir sekitar 1 minggu sekali.
Ada dua kapal dengan rute Sorong-Waisai, keduanya berangkat tiap pukul 14.00 WIT. Pertama adalah kapal fiber (Rp 120.000/orang, 3 jam perjalanan). Lebih murah jika menggunakan kapal kayu (sekitar Rp 70.000/orang, sekitar 5-6 jam tergantung besarnya ombak).
Dari pelabuhan Waisai, Anda bisa menggunakan jasa ojek untuk mencari penginapan di kotanya (sekitar Rp 20.000, 15 menit perjalanan). Tapi sebelum check in, Anda harus mendatangi kantor Depbudpar setempat. Tiap wisatawan yang masuk ke wilayah Raja Ampat dikenakan biaya konservasi sebesar Rp 200.000 (turis domestik) dan Rp 500.000 (turis mancanegara).
Penginapan paling murah di Waisai dipatok Rp 200.000/kamar/malam. Jika ingin lebih hemat, Anda bisa melakukan “pendekatan” dengan warga lokal dan menginap dengan imbalan makanan atau uang. Ingin lebih hemat lagi? Gelarlah tenda di pesisir pantainya!
Jika ingin mengeksplorasi Raja Ampat keesokan harinya, bangunlah pukul 04.00 WIT. Bertolaklah ke Pasar Waisai, dan lihatlah jajaran perahu (orang lokal menyebutnya “long boat”) yang bisa disewa lewat tawar-menawar dengan nelayan. Harganya sekitar Rp 2 juta (termasuk kapal dan nelayan itu sendiri sebagai pengemudi), namun belum termasuk BBM. Harga BBM itu sendiri Rp 10.000/liter.
Wayag adalah tujuan favorit para traveler. Inilah ikon Raja Ampat yang biasa Anda lihat di layar kaca, berupa lautan biru tua yang dihiasi gunung-gunung kecil berwarna hijau. Sebelum melakukan perjalanan ke tempat ini, sebaiknya bawalah banyak makanan dan minuman. Karena sepanjang jalan, bahan makanan hanya bisa ditemukan di dive resorts yang tentunya dibandrol lebih mahal.
Untuk mencapai Wayag diperlukan sekitar 400 liter bensin. Dengan kata lain, total pengeluaran long boat dengan rute Waisai-Wayag-Waisai adalah Rp 7 juta. Tapi tenang saja, 1 long boat bisa diisi hingga 14 orang. Alias, Anda hanya mengeluarkan Rp 500.000 untuk perjalanan lebih dari 12 jam.
Jarak tempuh yang jauh ini bukannya tanpa arti. Di sepanjang jalan, Anda bisa singgah ke beberapa titik snorkeling seperti Five Rocks dan Teluk Kabui. Jika ingin melakukan diving sebaiknya Anda menggunakan agen penyelaman di Waisai, salah satunya Waiwo Dive Resort. Sekali penyelaman minimal Rp 400.000/orang.
Tiba di Wayag, Anda harus melapor terlebih dahulu ke kantor konservasi laut setempat. Nelayan sudah mengetahui betul hal ini, sehingga Anda hanya perlu mengingatkannya saja. Nelayan juga mengetahui titik-titik favorit para traveler ketika berkunjung ke Wayag yang indahnya memesona ini.
Jika Anda berangkat 4 orang selama 3 hari 2 malam, seluruh hal di atas akan menghabiskan sekitar Rp 4,7 juta saja. Apalagi jika anggota rombongan lebih dari 5, atau mungkin 10 jika Anda mengajak keluarga dan teman terdekat. Nah, tunggu apa lagi? Raja Ampat di depan mata!
total komentar :
No comments:
Post a Comment