Sekali waktu, kita pasti diundang oleh teman atau
keluarga yang baru saja melakukan perjalanan. Pastinya mereka akan
memamerkan foto-foto selama di tempat tersebut, Anda juga bisa membuat
mereka iri.
Sekarang ini, media sosial berperan sangat penting bagi perjalanan
para pelancong. Dengan mudahnya mereka mengunggah gambar liburan ke
jejaring sosial. Selain membuat iri followers atau teman, tentunya juga
digunakan sebagai kenangan bahwa Anda pernah berlibur atau mendatangi
tempat tersebut.
Jadi, mengapa orang menghabiskan liburan yang berharga dengan
memajangnya di akun media sosial? Apa konsekuensi dari perbuatan
tersebut? Bagaimana Anda menghindari kecemburuan teman atau followers
akun Anda dengan gambar-gambar tersebut?
Jeremy Birnholtz , asisten profesor di Northwestern University yang
telah melakukan penelitian tentang interaksi manusia dengan akun sosial
media, mengatakan bahwa sebelum Anda pergi ke sebuah tempat, kebanyakan
yang terjadi adalah Anda mengunggah gambar kegiatan di akun tanpa
sengaja tindakan mengganggu banyak pihak, teman ataupun followers.
Hal serupa juga dikatakan oleh Dr Marla Vannucci, seorang profesor
Psikologi Klinis dari Adler, yang mengatakan bahwa mungkin bagi Anad
yang meng-upload gambar tersebut merupakan aktivitas menarik, tetapi di
lain pihak memaksa orang untuk seolah berada dan melakukan kegiatan
serupa bersama Anda. Ini bukanlah hal yang menarik.
"Orang-orang kini memiliki motivasi narsis, mereka ingin memprovokasi iri hati," ujarnya.
Facebook adalah tempat yang sering dijadikan ‘pameran foto’ saat
liburan. Tak hanya itu, semenjak akun Instagram dibuat, banyak orang
beralih memajang foto kegiatan mereka di akun tersebut.
Satu sisi, akun ini dapat menjadi ajang promosi pariwisata suatu
daerah. Pasalnya setelah melihat gambar tersebut, banyak orang yang
akhirnya mengunjunginya. Belum lagi akun Foursquare, Pinterest, atau
Path dimana setiap lokasi kita dapat diperbaharui dengan mudah.
Birnholtz menambahkan, dengan bermunculan sosial media baru, para
wisatawan menjadi jarang menggunakan Twitter sebagai tempat promosi.
Akan tetapi, bahayanya adalah mereka dapat dengan mudah diincar sebagai
korban kejahatan karena tidak terfilterisasinya media-media sosial
tersebut.
Berikut adalah beberapa yang dilakukan oleh orang orang saat sedang berlibur:
Menyombongkan cuaca
Bagi yang tinggal di iklim dingin terbiasa mendapatkan laporan
cuaca menjengkelkan dari teman yang sedang berlibur di destinasi tropis.
Jangan salah, nanti orang itu yang akan kembali ke daerah asal, dan
Anda yang akan bepergian ke daerah tropis tersebut.
Foto liburan
Masing-masing dari 900 foto yang diambil pada perjalanan sama-sama
menarik, tapi tolong Anda harus memilih satu atau dua yang baik dan
meninggalkan sisanya di ponsel atau hard drive. Tidak ada seorang pun,
bahkan teman-teman tersayang Anda, ingin melihat 87 tulisan dengan
merinci setiap langkah yang Anda ambil selama berlibur.
Makanan Anda terasa lebih baik daripada yang terlihat di Facebook
Foto makanan memang merupakan seni dalam fotografi. Namun, alangkah
lebih enak adalah makanan yang dimakan sendiri daripada harus
melihatnya dari gambar. Karena pada kenyataannya tidak sama persis.
Tunjukkan gambar yang bukan diri Anda
Tunjukan suasana lokasi liburan Anda karena yang ingin mereka lihat
adalah pemandangan tersebut. Bukan foto kenarsisan Anda selama berada
di sana.
Potret anak-anak
Kebanyakan orang lebih banyak memposting kelucuan tingkah anak-anak
mereka selama sedang berlibur. Tetapi jika diposting terus menerus hal
ini tentunya juga akan membuat jengkel teman-teman Anda. Tidak peduli
jika keluarga Anda menyukainya.
http://travel.okezone.com/read/2013/11/06/409/892856/begini-cara-bikin-iri-teman-saat-anda-liburan
total komentar :
No comments:
Post a Comment